Ikan ini memiliki sirip dan ekor seperti ikan pada umumnya. Bentuknya menyerupai ikan karang, namun hidup pada kedalaman 600-an meter yang sangat pekat di Samudra Pasifik. Sebagian tubuhnya berwarna gelap. Hanya pada sirip ekor dan bagian kepalanya yang berwarna terang.

Tapi bagian kepala ikan ini sungguh unik dibandingkan kebanyakan ikan, bahkan makhluk manapun di seluruh dunia. Kepalanya lebih mirip sebuah pesawat tempur, kendati bentuk tubuhnya tidak ramping. Kepalanya transparan seperti menggunakan penutup dari kaca. Sehingga seluruh isi kepalanya terlihat seperti kita memandang isi akuarium.

Kepala ikan aneh itu berbentuk cembung. Bagian pangkal mata dan organ dalam kepalanya terlihat jelas dari luar. Terdapat dua gundukan warna kuning kehijauan seperti setengah kuning telur di belakang pangkal mata. Kedua benda itu diyakini berfungsi sebagai mata. Di belakang dua “benda kuning” itu terlihat serat-serat berwarna krem seperti jaringan daging yang sudah pucat.

Itulah barreleye fish (Micropinna microstoma) yang berhasil direkam oleh dua ahli biologi laut, Bruce Robison dan Kim Reisenbichler dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI), menggunakan ROVs, kendaraan bawah laut berkamera yang dioperasikan dari jarak jauh di dekat pantai tengah California, Amerika Serikat.

Foto pertama yang mengabadikan ikan tersebut dalam keadaan hidup-hidup baru dirilis Senin (23/2), meski sudah dibuat sejak tahun 2004. Keberadaannya sebenarnya sudah teridentifikasi sejak tahun 1939. Namun, itu hanya dari spesimen yang telah mati.

Ikan yang terlihat dalam foto tersebut berukuran panjang sekitar 15 sentimeter. Para peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute memotretnya di perairan dalam dekat pantai tengah California. Ini adalah satu-satunya spesies ikan yang punya keunikan tersebut.

Menurut penjelasan para ahli tersebut, ikan ini biasa tinggal di kedalaman laut yang hitam pekat. Dia telah berkembang luar biasa unik, dimana matanya yang terlindung di dalam kepala itu berguna untuk melacak predator yang mencoba menyelinap di atasnya.

Kesimpulan tersebut berdasar penelitian para ahli biologi yang sudah 50 tahun berusaha memecahkan misteri bagaimana ikan itu menggunakan matanya. Awalnya para ilmuwan mempercayai matanya dalam keadaan tetap dan hanya memberikan pandangan tentang apa yang terjadi di atas kepalanya.

Namun sekarang yang timbul dari waktu ke waktu, Macropinna microstoma telah berevolusi sehingga matanya dapat melihat ke dalam dan keluar dalam arah yang berbeda dari dalam pelindung kepala yang transparan itu. Sejalan evolusi biologis, kemampuan penglihatan ikan tersebut semakin sempurna dan menjadi ‘senjata’ guna melindungi diri dari predator (pemangsa) sekaligus memantau mangsanya. Karena ikan ini tinggal di lingkungan yang keras.

Dengan ukuran siripnya yang besar, membuat dia tetap seimbang. Tapi dia tak banyak bergerak di dalam air. Ikan barreleye memiliki panjang tubuh hanya beberapa inci. Dia hidup tepat di batas terbawah kemampuan sinar matahari menembus kedalaman laut.

Pada posisi tersebut membuat dia tak terlihat dengan jelas oleh hewan-hewan di sekitarnya. Hewan pemangsa maupun mangsanya sendiri yang bersembunyi di atas tidak bisa melihatnya. Tetapi ikan barreleye bisa melihat ke atas untuk berburu ikan kecil dan plankton. Dia akan bergerak cepat dari kegelapan ke atas yang lebih terang, setelah mengidentifikasi makanan melalui matanya.

Ini sangat menakjubkan. Para peneliti percaya, matanya yang berwarna hijau kekuningan itu telah berkembang membentuk saringan cahaya yang memungkinkan untuk mengabaikan sinar matahari dan dapat melihat cahaya yang berpedar dari ikan kecil dan ubur-ubur yang merupakan makanan favoritnya.

Lantas, apa fungsi kedua ‘matanya’ yang terdapat di depan? Menurut para ahli, sesungguhnya kedua mata ikan itu adalah nales, indra penciuman seperti lubang hidung manusia.
Barrelfish memiliki kristal cair pada matanya, yang terletak pada suatu tempat pada sebuah selaput kecil. Apabila kristal cair itu rusak, matanya akan mendapat tekanan sangat kuat dan kondisi itu akan membunuhnya. Sebab, kita tahu bahwa tekanan dalam laut pada kedalaman 600 meter ke bawah memang sangat kuat dan mematikan

0 comments