Jangan khawatir bila pasangan Anda tak juga menampakkan tanda-tanda untuk melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius. Menurut Tina Tessina, Ph.D., psikoterapis dari California, semua pria pasti punya jam biologis, hanya waktunya saja yang berbeda dengan wanita. Bila seorang pria memang sudah siap menikah, ia tak membutuhkan waktu lama untuk berpacaran. Ia tahu bahwa Andalah yang dipilihnya untuk hidup bersamanya. Hanya saja, mungkin ia belum menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan keinginannya pada Anda.

Meskipun tidak terlontar dalam bentuk kata-kata atau ajakan untuk menikah, Anda bisa melihat bahwa pasangan Anda sudah siap menikahi Anda bila:

1. Ia sering membahasakan diri dengan "kita", dan bukannya "aku". Artinya, ia sadar sepenuhnya bahwa Anda adalah bagian dari dirinya, dan apa yang dilakukannya adalah untuk kepentingan Anda berdua.

2. Meskipun Anda sudah mengenal orangtua dan saudara-saudaranya, ia mulai sering mengajak Anda menghabiskan acara bersama keluarganya. Tidak hanya untuk menghadiri resepsi perkimpoian saudara, tetapi juga acara jalan-jalan lain.

3. Ia tak lagi sering menghabiskan waktu bersama teman-teman kantor atau komunitasnya. Jika teman-teman kantor mengajak hangout di akhir minggu, ia menolak karena ingin menemani Anda. Bila dulu ia menghadiri live music dari band favoritnya di kafe bersama rekan-rekannya, kini ia membebaskan diri dari komunitas tersebut dan mengajak Anda nonton bersamanya.

4. Ia menganggap bocah kecil begitu adorable, dan mengatakan bahwa Anda pasti akan memberinya anak-anak yang cantik. Ia tidak lagi terganggu dengan keributan anak-anak yang dulu dianggapnya annoying. "Kebanyakan pria ingin bisa mengajari anak-anak mereka main bola atau memancing bersama saat usianya masih muda, dan melakukan hal-hal yang biasa dilakukan sesama pria lainnya," ujar John Malloy, penulis Why Men Marry Some Women and Not Others.

5. Masalah finansial penting bagi kaum pria. Jika ia masih kesulitan membayar tagihan-tagihannya, tentu ia tak mau direpotkan dengan urusan menafkahi seorang istri. Bila ia sudah melewati masa-masa dimana gaji habis untuk membayar tagihannya sendiri, ia akan mulai memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan Anda.

6. Ia peduli pada apa yang terjadi pada keluarga besar Anda, bukan untuk menunjukkan bahwa ia calon menantu yang baik tetapi memang keluar dari dalam hatinya. Ia selalu berusaha hadir bila ada keluarga Anda yang tertimpa bencana, dan sigap memberikan bantuan saat dibutuhkan.

7. Ia mengetahui bahwa keluarga Anda tidak sempurna, namun tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang memalukan. Ia justru banyak mendiskusikan masalah dalam keluarga Anda, dan mengajak Anda mencari jalan keluarnya.

8. Ia tahu apa yang diinginkannya dari suatu perkimpoian, bukan sekadar perayaannya tetapi juga kehidupan seperti apa yang akan Anda jalani bersama. Ia juga banyak bertanya mengenai apa yang Anda inginkan dalam sebuah perkawinan

0 comments