ADA suka mencabut bulu hidung? Sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut. Sebab, kebiasaan begitu berpotensi menimbulkan luka di bagian akar bulu hidung, yang bisa menjadi bisul.
‘’Jika ada bisul di dalam hidung, rasanya cekot-cekot. Rasa nyerinya bisa membuat penderita tak bisa tidur nyenyak,’’ kata dr Roestiniadi Djoko Soemantri SpTHT KL.
Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorok, dan kepala leher RSU dr Soetomo itu menambahkan, bisul di dalam hidung tak bisa sembuh sendiri. Jangan coba-coba pula mengobati sendiri bisul tersebut. Pasien disarankan segera berobat ke dokter. ‘’Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik,’’ jelasnya.
Dokter yang akrab disapa Yusi itu menjelaskan, antibiotik diperlukan untuk mencegah pasien mengalami radang otak. Sebab, di area di atas bibir terdapat pembuluh darah yang langsung mengarah ke otak.
‘’Luka di area tersebut memungkinkan bakteri atau kuman lain masuk ke tubuh dan menyerang otak,’’ ujarnya. Dengan alasan sama, Kepala Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RSU dr Soetomo itu menyarankan tak mengutak-atik jerawat di area di atas bibir.
Lalu, bagaimana bila bulu hidung dirasa panjang-panjang? Yusi menyarankan dibiarkan saja. Namun, jika dirasa sangat mengganggu, boleh saja dirapikan. Tapi, dengan gunting, bukan dicabut.
‘’Guntingnya juga yang khusus, gunting kecil. Jaga pula jangan sampai bulu hidung yang dipotong masuk ke dalam hidung,’’ imbuhnya.
Bulu hidung, kata dia, berfungsi menjadi filter bagi partikel-partikel kecil yang terisap. Kegunaan bulu hidung terasa bila kita berada di ruangan yang sangat berdebu. Biasanya, tubuh langsung merespons adanya partikel kecil yang terisap hidung dengan cara bersin. ‘’Bayangkan, jika tak ada bulu hidung, partikel tersebut akan masuk ke saluran napas. Itu berbahaya,’’ katanya.
( RIAU POST )
Posting Komentar